Welcome to Purwo Bhakti Village

Selamat Datang di Desa Purwo Bhakti Kec. Bathin III Kab. Bungo - Jambi, Indonesia

Internet Masuk Desa

Berkat Kerjasama antara Universitas Muara Bungo dengan Kementrian Perhubungan dan Informatika, M-PLIK masuk ke dusun Purwo Bhakti.

Wirid Yasin Remaja

Kegiatan Rutin Wirid Yasin Remaja Al Fajar Dsn. Purwo Bhakti setiap Senin Malam

Gedung BPD Dsn. Purwo Bhakti

Kegiatan Sosialisasi PNPM Mandiri di Dusun Purwo Bhakti

Pelatihan Komputer Pemuda/i Dsn. Purwo Bhakti

Photo Bersama Pelatihan Dengan Kepala UPT Pusat Komputer Universitas Muara Bungo dan Staff

Senin, 26 November 2012

Bandara Bungo Resmi Dibuka


TRIBUNNEWS.COM  MUARA BUNGO, - Minggu (25/11/2012) Bandara Muara Bungo mulai beroperasi dengan rute Bungo-Bengkulu dan Bungo-Jambi. Operasional bandara ditandai dengan mendaratnya pesawar jenis Cassa PK BVG milik Susi Air.
Setelah mendarat sekitar pukul 13.15 pesawat dengan muatan 12 penumpang dari Bengkulu ini disambut oleh Bupati Bungo H Sudirman Zaini.
Kepala Bandara Bengkulu Samsul Banri yang turut serta, dengan menaiki pesawat tersebut dari Bengkulu mengatakan, jika penerbangan yang bakal dilayani sebanyak dua kali selama seminggu, yakni pada hari Kamis dan Minggu.
Harga tiketnya sendiri katanya, untuk rute Bungo-Bengkulu sekitar Rp 250 ribu dan untuk Bungo-Jambi di bawah dari rute Bungo-Bengkulu.  
"Kalau untuk Bungo Jambi lebih murah, dan untuk lama penerbangan Bungo-Bengkulu sekitar satu jam sepuluh menit," ujarnya. Untuk tarif tiket katanya, sudah bisa dilihat kemarin, dan Bandara sudah akan melayani penjualan tiket.
Sedangkan, untuk pesawat yang digunakan untuk operasional ini katanya daya tampung penumpang sebanyak 12 orang.
Lebih lanjut ia katakan, terlambatnya operasional Bandara Muara Bungo, disebabkan pesawat Cassa 100 tidak mampu melewati bukit Barisan. Sedangkan, untuk Cassa 200 yang sudah dijanjikan, masih dalam perbaikan.
Dengan pesawat yang digunakan saat ini katanya, landasan pacu yang ada sudah cukup untuk take off maupun landing. "Untuk pesawat jenis ini, 400 meter sudah bisa," imbuhnya.
Ditambahkanya, Desember nanti, Bandara Muara Bungo juga sudah bisa melayani penerbangan Bungo-Jakarta. Untuk rute Bungo-Jakarta akan menggunakan pesawat BIA dengan kapatasitas sekitar 75 penumpang.
Sementara untuk pengembangan dan penambahan beberapa fasilitas katanya, akan dilakukan pada 2013 nantinya. Untuk pengembangan bandara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, rencananya juga bakal mengalokasikan dana, pusat sebesar Rp 35 miliar dan dari provinsi Rp 21 miliar.
Bupati Bungo, Sudirman Zaini mengatakan, penerbangan akan dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu. "Di Bandara ini nanti kan sudah bisa melayani penjualan tiket, dan Desember nanti, juga sudah bisa melayani penerbangan ke Jakarta langsung," katanya.

Jumat, 23 November 2012

Home Industri di Purwo Bhakti

inilah beberapa contoh product unggulan olahan pisang di desa purwo bhakti


Senin, 19 November 2012

Tips Pengolahan Sale Pisang


  1. PENDAHULUAN
    Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya daun pisang untuk makanan ternak, daun pepaya untuk mengempukkan daging dan melancarkan air susu ibu (ASI) terutama daun pepaya jantan.
    Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale.
    Pisang dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
    1. Pisang yang dimakan dalam bentuk segar, misalnya : pisang ambon, raja sere, raja bulu, susu, seribu, dan emas.
    2. Pisang yang dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya : pisang kepok, nangka, raja siam, raja bandung, kapas, rotan, gajah, dan tanduk.
  2. Pisang banyak mengandung protein yang kadarnya lebih tinggi daripada buah-buahan lainnya, namun buah pisang mudah busuk. Untuk mencegah pembusukan dapat dilakukan pengawetan, misalnya dalam bentuk keripik, dodol, sale, anggur, dan lain-lain.
    Sale pisang merupakan produk pisang yang dibuat dengan proses pengeringan dan pengasapan. Sale dikenal mempunyai rasa dan aroma yang khas.
    Sifat-sifat penting yang sangat menentukan mutu sale pisang adalah warna, rasa, bau, kekenyalan, dan ketahanan simpannya. Sifat tersebut banyak dipengaruhi oleh cara pengolahan, pengepakan, serta penyimpanan produknya. Sale yang dibuat selama ini sering kali mutunya kurang baik terutama bila dibuat pada waktu musim hujan. Bila dibuat pada musim hujan perlu dikeringkan dengan pengeringan buatan (dengan sistem tungju).
    Ada 3 (tiga) cara pembuatan sale pisang, yaitu :
    1. Cara tradisional dengan menggunakan asap kayu;
    2. Cara pengasapan dengan menggunakan asap belerang;
    3. Cara basah dengan menggunakan natrium bisulfit.
    Proses pengasapan dengan menggunakan belerang berguna untuk :
    1. Memucatkan pisang supaya diperoleh warna yang dikehendaki;
    2. Mematikan mikroba (jamur, bakteri);
    3. Mencegah perubahan warna.
  3. BAHAN

    1. Buah pisang 36 kg
    2. Belerang (untuk cara pengasapan) ½ gram (untuk 9 kg sale pisang)
    3. Kayu bakar (untuk cara tradisional) secukupnya
    4. Natrium bisulfit (untuk cara basah) 15 gram/liter air
  4. ALAT

    1. Lemari pengasapan (1x1 m)
    2. Pisau
    3. Tambah (nyiru)
    4. Rak penjemur
    5. Panci
    6. Baskom
    7. Plastik (untuk pembungkus)
    8. Lilin (untuk penutup pembungkus)
    9. Sendok
    10. Kayu bundar atau bambu (untuk memipihkan pisang)
    11. Tungku atau kompor
    12. Merang (jerami).
  5. CARA PEMBUATAN SALE PISANG CARA TRADISIONAL
    (dengan menggunakan asap kayu)
    1. Kupas pisang yang telah tua dan matang lalu kerok sedikit bagian luarnya agar bersih;
    2. Letakkan pisang di atas tampah lalu asapkan dengan menggunakan asap kayu bakar selama 2 jam;
    3. Jemur pisang di atas rak penjemuran yang beralaskan merang selama 4~5 hari. Sambil dijemur sewaktu-waktu pisang dipipihkan (dipres) dengan kayu bundar atau bambu;
    4. Bungkus sale pisang yang telah dijemur dengan daun pisang kering. Masukkan ke dalam plastik lalu tutup dengan lilin.
  6. DAFTAR PUSTAKATri Radiyati, et. Al. Kerupuk keripik. Subang : BPTTG Puslitbang Fisika Terapan-LIPI, 1990. Hal. 15-20.


    Catatan:
    1. Sale pisang yang dihasilkan hanya mencapai 25 % atau seperempat bagian dari berat pisang utuh (masih ada kulitnya). Jenis pisang yang sering dibuat sale adalah : pisang ambon, Untuk keripik pisang manis dapat ditambahkan gula pasir halus pada keripik yang sudah digoreng.
    2. Pemberian rasa pedas dapat dilakukan bersama-sama dengan pemberian gula halus.

    source : http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=6&doc=6d46

Penambang Lihat dari Kejauhan Dompeng Terbakar

Tribun Jambi - Jumat, 1 Juni 2012 14:06 WIB

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
 
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Aksi penyerangan massa itu diketahui oleh aparat yang langsung turun ke lokasi. Terlihat di pinggir sungai, Danramil Kota Budi Nasution, Kapolsek Kota AKP Alfian, Kasat Pol PP Ansori dan Camata Bathin III Fatoni.
 
Mereka bersama warga lainnya menyaksikan terbakarnya dompeng yang akhirnya hanyut setelah tali tambang pengikat dompeng putus terbakar. Sementara, di seberang sungai, para pekerja dompeng bersama warga hanya bisa melihat dari kejauhan. 
 
Akhirnya, setelah dompeng itu terbakar dan hanyut massa dan aparat sekitar pukul 16.40, berangsur-ansur meninggalkan lokasi.
 
Kapolsekta Muara Bungo, AKP M Alfian dikonfirmasi membenarkannya. Katanya, hingga pukul 17.00 situasi di lokasi telah aman terkendali.

Peristiwa ini terjadi karena warga kesal dengan keberadaan penambang emas tanpa izin (PETI) yang beroperasi di wilayah mereka. Puluhan Warga Purwobakti, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo melakukan penyerangan, Kamis (31/5) sekitar pukul 15.30.(*)
 

Penulis : heru
Editor : nani

Warga Resah Air Sungai Tercemar

Tribun Jambi - Jumat, 1 Juni 2012 14:04 WIB

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Menurut warga di lokasi kejadian, dompeng itu bukan milik warga Desa Purwobhakti. Mereka resah, karena aktivitas dompeng itu telah berlangsung selama sekitar tiga bulan di desa mereka.
Air sungai Batang Tebo menjadi keruh dan tercemar akibat keberadaan dompeng di sana. Begitu juga dengan tebing pinggir sungai yang runtuh terkikis karena disedot pipa dompeng. Sedangkan di pinggir sungai itu, ada kebun karet warga yang terancam longsor jika aktivitas itu tidak dihentikan.
“Makanya tadi kami sepakat untuk mengusir mereka karena takut tebing longsor. Tengoklah air sungai sangat keruh,” sebut salah seorang pria yang ikut dalam aksi massa itu. 

Kesal dengan keberadaan penambang emas tanpa izin (PETI) yang beroperasi di wilayah mereka. Puluhan Warga Purwobakti, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo melakukan penyerangan, Kamis (31/5) sekitar pukul 15.30. (*)

Penulis : heru
Editor : nani

Jalan Purwo Bhakti Bakal di Aspal

Tribun Jambi - Jumat, 27 Juli 2012 18:35 WIB


Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Impian masyarakat Dusun Purwo Bakti terkait diaspalnya jalan lingkungan yang terdapat di dusun tersebut tepatnya di RT 01 sebentar lagi akan terwujud.
Pasalnya,  pemerintah kabupaten (Pemkab) Bungo melalui dinas PU akan segera melakukan pengaspalan terhadap jalan lingkungan itu dengan panjang jalan sekitar 500 meter.
Sugini Saputro, Rio Purwo Bakti mengutarakan bahwa warga dusun Purwo Bakti benar-benar mengimpikan jalan lingkungan yang ada di RT 01 itu bisa diaspal. Namun nampaknya impian tersebut baru terwujud diakhir 2012 ini.
“Dari 2008 lalu kami mengusulkan agar jalan tersebut bisa diaspal, namun baru tahun ini usulan itu dikabulkan,” ungkapnya.
Selama ini, kembali dipaparnya, pemerintah dusun sudah sering mengusulkan hal tersebut. Bahkan setiap tahun usulan itu dimasukkan dalam agenda Musyawarah Desa (Musdes).
Semenjak pertama kali diusulkan hingga 2010 lalu, usulan tersebut tidak pernah mendapat tanggapan dari pemerintah kabupaten Bungo. Namun pertengahan tahun 2011 kemarin, usulan itu mendapat pertimbangan dari pemkab Bungo.
Walaupun sampai saat ini jalan lingkungan itu belum juga diaspal, namun pihak PU Bungo sudah mulai melakukan penyisiran terhadap badan jalan yang akan diaspal tersebut.
“Kemungkinan besar sebelum akhir tahun ini, jalan itu sudah mulai dikerjakan,” tuturnya.
Adanya respon pemkab Bungo terkait usulan masyarakat dusun setempat membuat ribuan warga Purwo Bakti merasa sangat bersyukur. Karena jika jalan itu benar-benar diaspal maka transfortasi masyarakat akan semakin lancar. Sebab selama ini jika hujan turun kondisi jalan menjadi becek dan digenangi air. (*)

Penulis : heru
Editor : nani

Massa Bakar Tujuh Dompeng di Bungo

Publikasi Tribun Jambi, 16 Agustus 2012.
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO – Meski telah dilakuan razia, namun aktivtas penambang emas tanpa izin (PETI) dengan menggunakan mesin dompeng masih marak di Kabupaten Bungo. Kesal dengan keberadaan pendompeng tersebut, Senin (6/8) massa dari warga kampung Lereng Dusun Purwo Bakti, Kecamatan Bathin III kembali melakukan pembakaran.

Ada tujuh unit mesin dompeng yang berada di aliran Sungai Batang Tebo di Dusun tersebut berhasil dibakar massa. Sementara para pemilik berhasil melarikan diri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan sore kemarin, pembakaran yang dilakukan warga, setelah secara gabungan antara polres Bungo, Polsekta dan warga Kampung Lereng mulai pukul 14.30 hingga pukul 17.15 melakukan razia.

Kapolres Bungo AKBP Budi Wasono melalui Kabag Ops Kompol Swittanto Prasetyo membenarkan adanya aksi pembakaran dompeng yang dilakukan warga.

“Ada tujuh unit yang berhasil dibakar, karena mereka (pendompeng, red) kembali melakukan aktivitas mereka,” kata Kabag Ops.

Diungkapkannya, karena para palaku dompeng berhasil melarikan dirinya. Pihaknya mengamankan 11 unit sepeda motor yang ditinggalkan pelaku di lokasi.(*)